Bulan Ku Berjumlah Dua


Bulan Ku Berjumlah Dua

Kalian mungkin berpikir bahwa judul tulisan ini adalah sebuah puisi kan?! Kalo kalian berpikir seperti itu berarti kalian salah.

Aku akan bercerita tentang apa yang baru saja aku baca dari sebuah koran yang terbit pada Jumat 5 Agustus 2011.

Aku akan bercerita tentang Bulan, bukan cerita tentang keindahan bulan dengan bahasa bergaya romannya para pujangga.

Tapi aku akan berbagi sedikit pengetahuan tentang Bulan, satu-satunya satelit alam yang setia mengorbit Bumi kita tersayang.

Bulan adalah satu-satunya satelit alam yang kita miliki, dan bulan ketika purnama mampu menghadirkan sejuta inspirasi bagi siapa saja yang rela memandangnya.

Bulan kala purnama sejatinya tidaklah benar-benar berpendar dengan cahayanya sendiri. Kalian pastilah tahu hal ini, ya bulan hanyalah berperan sebagai cermin yang memantulkan cahaya matahari yang menghujami permukaannya dan akhirnya cahaya matahari tetap kita rasakan bahkan ketika malam.

Cahaya matahari yang dipantulkan bulan, memiliki karakter dan nuansa yang jauh berbeda ketimbang dengan cahaya sang mentari kala siang.

Cahaya bulan, punya nuansa indah dan syahdu bahkan sedikit beraroma magis. Terbukti dengan banyaknya cerita mistis terkait dengan cahaya sang rembulan. Mulai dari cerita tentang manusia serigala yang berubah menjadi separuh manusia dan separuh serigala kala terpapar cahayanya. Bahkan sampai cerita tentang Son Goku yang berubah menjadi kera raksasa saat matanya beradu dengan cahaya bulan.

Cahaya bulan kala purnama juga berperan dalam pasang surutnya air laut. Bahkan katanya ketika bulan sedang dalam kondisi penuh, mampu memberikan pengaruh pada aktivitas vulkanik gunung berapi dan aktivitas seismik kerak bumi.

Tapi saya tidak akan bercerita tentang keajaiban bulan di atas. Saya hanya akan berbagi info bahwa ternyata pada 4 milyar tahun yang lalu, bulan memiliki adik yang jauh lebih kecil dari sang bulan.

Iya, ternyata bulan kita dulu ada dua, yang satu besar dan yang satunya lebih kecil, hanya 1/30 ukuran bulan yang besar.

Ceritanya, dulu kedua bulan tersebut akhirnya mengorbit makin jauh dari posisi orbitnya dengan bumi. Lalu ketika semakin jauh dari bumi, kedua bulan tersebut mendapat pengaruh gaya gravitasi dari sang mentari, sehingga kestabilan orbit kedua bulan sedikit oleng.

Dan pada akhirnya kedua bulan tersebut bertabrakan, satu dengan yang lain!!

Kalian bisa bayangkan ketika kedua benda luar angkasa tersebut bertabrakan hanya dalam jangka waktu kurang dari tiga jam ketika keduanya sudah berada pada posisi saling berhadapan!

Dan pada akhirnya kedua bulan tersebut merger menjadi bentuk yang seperti kita lihat sekarang.

Yah kedua bulan tersebut akhirnya menjadi satu, melebur menjadi satu.

Hal ini terbukti dari hasil penelitian para ilmuwan, bahwa kedua sisi bulan memiliki karakter yang jauh berbeda. Sisi yang menghadap bumi lebih halus, dan sisi yang tidak menghadap bumi jauh lebih kasar dan berbatu batu.

Selain sisi yang berbeda permukaannya, sisi yang lain yang menghadap luar bumi juga memiliki kerak yang lebih tebal. Sebab bulan yang kecil dulu menghantam sisi bulan yang menghadap luar bumi.

Demikian cerita tentang bulan yang ternyata dulu punya adik dan akhirnya berfusion menjadi satu seperti dalam jurus fusionnya Son Goku. Tapi ini bukanlah dongeng loh, ini sebuah fakta hasil penelitian para ilmuwan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng Tentang Lumba-Lumba

Cerita Tentang Tjilik Riwut

Patah tumbuh hilang berganti