Aku Tunggu Kamu di Penghujung Rimba Dandaka
Menerka segala tentang kamu yang ada di tengah gelanggang
Jauh di balik lebatnya pepohonan Dandaka, angkara murka seru bertanding dalam laga kurusetra
Amarah berlomba saling berkecamuk, melecut punggung-punggung di tengah laga
Di sini, pada persimpangan antara utara dan selatan
Aku risau terbalut ngeri penuh kecemasan
Cemas tentang dikau yang maju di sana
Entah pada detik keberapa, jantung di balik dada semakin kencang berdetak
Kemudian, sehelai daun damar kering kecoklatan jatuh tepat di kepalaku
Apakah ini pertanda buruk?
Entah, yang jelas risau di hatiku semakin menjadi..
Komentar
Posting Komentar