Cerita tentang Album Pure Saturday : Self Titled
Buat teman-teman penggemar musik tentunya punya lagu favorit atau bahkan album favorit yang menjadi “soundtrack of your life”, hhm rada lebay sedikit sih mungkin pilihan istilahnya. Tapi yaa maksud gw adalah lagu yang kalian dengerin atau kalian pilih untuk diputar buat mewakili kondisi mood tertentu atau mungkin momen spesial dalam hidup kalian. Kira-kira itu sih maksud gw.
Buat gw pribadi album favorit
gw sepanjang masa adalah album pertama Pure Saturday yang rilis 25 tahun lalu,
di tahun 1996. Self titled album yang berisi 9 lagu. Ini lagu sudah menemani gw
dari mulai tahun 2003 sampai dengan tulisan ini gw buat gw juga sembari mendengarkan
nomer-nomer yang ada di album tersebut.
Pure Saturday merupakan sebuah
band indie asal Bandung Jawa Barat yang dinilai para pengamat musik layak dilabeli
legenda skena indie Indonesia. Kalian bisa baca banyak artikel di internet
mengenai sepak terjang mereka, kala itu album selt titled mereka hanya bisa
dinikmati lewat cara distribusi yang betul-betul baru ada di Indonesia, album
tersebut didistribusikan lewat mailing list yang diinisiasi oleh Majalah HAI,
cara ini merupakan sebuah cara baru dalam menjual karya musik yang bahkan KFC
saja blm pernah kepikiran buat jual CD di era itu hahaha.
Oke gw ga akan cerita lebih
banyak mengenai sepak terjang mereka ya, gw akan lebih banyak bercerita
mengenai lagu-lagu di dalam album yang buat gw merupakan harta karun yang patut
lo simpen di era digital ini.
Lagu pembuka di Side A kaset
mereka berjudul “SILENCE”, dibuka dengan intro kombinasi petikan gitar akustik
dan sedikit efek di kejauhan telinga kalian. Buat gw intro lagu ini cukup mampu
melahirkan nuansa depresi. Masuk ke bagian pertama lirik lagu ini, raungan efek
makin terasa namun masih di kejauhan kemudian raungan makin keras ketika masuk
di part lirik “Suddenly it comes to me so fast”, mulai ada di depan tuh raungan
gitarnya kang Adhi.
Interpretasi bebas gw mengenai
isi lirik lagu ini mungkin ya, bercerita tentang isi kepala yang bisa jadi
berupa kecemasan, kekhawatiran yang berkecamuk di dalam kepala yang membuat
kadang kita merasa beneran tertekan dengan cara kerja otak yang mengajak berpikir
sesuatu yang belum bener-bener terjadi namun kita sadari bahwa hal tadi hanya
ada di alam pikiran tapi kalian musti sadari kadang kita tidak akan pernah bisa
bebas dari beban pikiran tersebut dan biasanya sih momen yang jadi pemicu kita
suka “overthinking” adalah ketika hening (Silence) bisa jadi di jam-jam begadang
kalian mungkin.
Yap karena interpretasi di
atas lagu ini kerap gw puter ketika memang gw cemas dan banyak hal sedang gw “takuti”
tapi anehnya buat gw pribadi efek depresi lagu ini malah bereaksi sebaliknya buat
gw, gw merasa mendapat sumber energi baru buat tetep “strong” frase akhir lirik
lagu ini mungkin yang buat gw merasa bahwa kita ga akan bisa lepas dari jerat kepala
kita, tapi masak iya kita akan kalah oleh sesuatu yang sebetulnya belum “exist”
nih frase yg buat gw strong banget efeknya kaya double shot espresso buat otak
gw :
“When we ever
realised
We will never
be free at all
I just won't
stay here and wait
So what else it
could be anymore”
Nomer ke-dua di album ini
adalah “KOSONG”, yep bisa jadi ini adalah lagu paling populer di album ini
mengingat memang PS membuat vidio klip untuk lagu ini. Lirik lagu ini berbahasa
Indonesia. Teman-teman bisa jadi punya interpretasi pribadi mengenai arti dari
liriknya. Gw pribadi mendengarkan lagu ini ketika gw merasa ketika orang-orang
terdekat gw sedang tidak hadir di masa-masa gw lagi butuh dukungan dari mereka
hehe mungkin ini kali yang potongan lirik yang bisa jadi berhubungan dengan
interpretasi gw di atas :
“Temukan diri
dalam dunia
Tak terkira,
oh-ha
Semua mati dan
menghilang
Terlalu pagi
Temukan arti
Jalanan panjang
semakin lapang
Hanya dahan
kering yang terpanggang
Tak ada teman
telah terpencar
Namun waktu
terus berputar”
Yap sama dengan efek yg gw
dapet dari Silence, lagu ini awalnya mampu membuat gw larut dalam kondisi sepi tapi
kemudian merenung bahwa jalan hidup mah kudu dihadepin dengan cara bergerak
maju, sebab waktu terus berputar, perkara menemukan arti hidup saat ini masih
terlalu pagi lah, yang penting gerak terus!
“Peduli apa
terjadi, Terus berlari tak terhenti”
Nah lagu berikutnya yang berjudul
“ENOUGH” bercerita mengenai Perang, kalian bebas sih mengartikan perang di sini,
gw pribadi mengartikan perang melawan diri sendiri kali ya hahaha sok bijak
inih, tapi ketimbang mengartikan perang dalam arti sebenernya kayanya terlalu
berat buat gw hehehe. Tapi jika kalian membaca liriknya dan kalian
interpretasikan Perang yang sebenernya, sangat-sangat masuk sih, dan kualitas
lirik lagu ini mungkin sekelas dengan tulisannya Bang John Lennon lah. Lebay ga!?
Tapi asli keren liriknya.
Lanjut ke lagu berikutnya,
lagu paling manis dari album ini, yap “DESIRE” lagu yang dulu saat ketika
sedang jatuh cinta gw berkhayal gw yang nulis liriknya nih! Wah ini lagu cinta
dosis tinggi nih, paduan lirik dan musik yang paten dari awal lagu ini dimulai
sampai akhir dan part akhir liriknya
“Bring you
something… bring you something..”
Gw yakin ketika kalian dengar
saat kalian jatuh cinta pasti nyanyi keras-keras part di atas!
Lagu lanjutan dari Desire
berjudul “SIMPLE” jujur nih gw ga mampu membedah maksud liriknya, tapi buat gw
ini adalah lagu jagoan gw di album ini, gw taruh di paling atas secara rating
buat gw pribadi, gw akan puter lagu ini ketika gw bener-bener ada di kondisi
paling bawah! Dan gilanya nih lagu efeknya seger banget buat gw, jarang banget
gw ga kena efek “Recharged” setelah dengerin ini. Jujur banyak jasanya nih
lagu buat gw pribadi melewati masa paling berat di hidup gw, sampai saat ini
ketika beban makin berat dan makin kompleks efek lagu ini buat gw masih sama! Terima
kasih PS buat lagu ajaibnya!
Oke setelah Silence masih ada tiga
lagu lagi, “Coklat” yang penuh metaforik, lagu yang katanya dibuat PS tentang
sosok Polisi yang berbaju coklat hehehe, cocok nih buat didengerin di jalan
atau sambil garap kerjaan di depan laptop.
Setalah coklat ada “A SONG”
lagu penuh optimisme yang selalu gw puter bersama temen-temen di tengah jalur
pendakian. Efek lagu ini selalu sangat positif buat gw selaras dengan isi
liriknya, dan biasanya ketika gw “down” gw akan puter lagu ini setelah
gw dengerin “SIMPLE”. Kombinasi ajib nih buat gw!
Lagu terakhir adalah “OPEN
WIDE” yang dinyanyikan oleh teh Widi Ariani yang dulu pernah bernyanyi untuk
band Bandung Cherry Bombshell. Ini lagu bener-bener sukses melengkapi elemen
dalam satu albumnya PS, dengan suara vokal yang mengawang, suara gitar akustik
di belakang, dan efek meraung yang soft, asli alus pisan nih lagu. Cocok
buat dibawa motoran, dan diajak ngawang-ngawang kaya potongan liriknya yang paling
terngiang :
“Sweet pain was
only thin shade”
Yap bagian paling akhir album ini ditutup oleh “outro”
yang isinya instrumental, seolah PS mau pamit menutup rangkaian lagunya sebelum
turun dari panggung.
Lewat tulisan ini, gw mau mengucapkan terima kasih tak
terhingga, PS udah menciptakan karya yang sangat memberikan efek buat gw sampai
hari ini. Gw ga tahu proses dan pengalaman spiritual seperti apa yang mereka lalui sehingga
bisa melahirkan karya yang jenius dari sisi musikalitas, dan juga emosional sekali
buat dirasakan!
Sekali lagi terima kasih Pure Saturday, karya kalian
mampu membuat gw mampu melewati hal berat, dan semakin berat dalam hidup gw
dan semoga ga akan pernah jatuh terlalu lama.
“So we holding
each other
Flying forever
Higher and higher”
Komentar
Posting Komentar